Welcome
Apa Maksud Putin Ubah Doktrin Nuklir Rusia Serang Negara Non-Nuklir?

Apa Maksud Putin Ubah Doktrin Nuklir Rusia Serang Negara Non-Nuklir?

Presiden Rusia Vladimir Putin bakal mengesahkan doktrin baru soal penggunaan senjata nuklir Rusia yang lebih luas cakupannya.

Doktrin baru nuklir itu menyatakan Rusia bisa menggunakan senjata nuklir untuk menyerang negara-negara yang tidak memiliki nuklir jika berani menyeang negara itu.

Apa maksud Putin membuat doktrin baru senjata nuklir Rusia yang dinilai meresahkan dunia?

Para ahli menafsirkan sikap Putin tersebut untuk menggertak Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya yang tak menggunakan nuklir untuk tidak macam-macam dengan Rusia.

Meski demikian, Rusia belum menjelaskan secara rinci mengenai perubahan terhadap doktrin nuklir yang baru.

Pakar kawasan Eropa dari Chatham House London Keir Giles mengatakan kepada Al Jazeera bahwa hal itu memang sengaja dilakukan.

Giles menilai Rusia memang sengaja membuat perubahan doktrin itu ambigu untuk menebarkan ketakutan bagi musuh-musuhnya.

“Rusia ingin dunia mengira bahwa Rusia berada di ambang bata nuklir dan bahwa langkah apapun bisa menyebabkan perang nuklir,” tutur Giles.

Berdasarkan doktrin 2020, Moskow menekankan bahwa Rusia dapat merespons serangan konvensional sekalipun jika mengancam eksistensi negara tersebut. Namun, asumsi dari doktrin itu bahwa Rusia baru akan menyerang dengan senjata nuklir jika yang menyerang merupakan negara pemilik senjata nuklir.

Rusia masih memandang bahwa senjata nuklir sebagai “pencegah” terhadap serangan-serangan yang mengancam keberadaan negara itu.

Namun, sikap baru Putin dalam perubahan doktrin nuklir saat ini bahwa Rusia bisa menggunakan senjata nuklir terhadap negara-negara non-nuklir jika menyerangnya dan dibantu negara pemilik senjata nuklir.

Doktrin itu pada dasarnya menurunkan ambang syarat penggunaan senjata nuklir sebagai pemusnah massal.

Doktrin baru senjata nuklir Rusia disampaikan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov di Moskow pada Kamis (26/9), seperti dilansir AFP.

“Ini adalah sinyal yang memperingatkan negara-negara tersebut tentang konsekuensi jika mereka berpartisipasi dalam serangan terhadap negara kami dengan berbagai cara, tidak selalu dengan nuklir,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan di Moskow pada Kamis (26/9) seperti dilansir AFP.

Lebih lanjut, Peskov juga menyindir Ukraina terkait pembaruan doktrin nuklir Rusia. Tanpa menyebut Ukraina, ia menjelaskan bahwa pembaruan doktrin nuklir ini merupakan respons atas meningkatnya ketegangan di wilayah perbatasan.

Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah mengumumkan rencana untuk memperbarui doktrin nuklir di negaranya pada Rabu (25/9). Pembaruan ini akan membuat Rusia bisa menggunakan senjata nuklirnya dalam konflik apa pun.

Pembaruan doktrin Rusia ini dilakukan sebagai respons tindakan Ukraina yang sedang mencari izin dari negara-negara Barat agar bisa menggunakan senjata jarak jauh untuk menyerang Rusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *